Relasi Harga Sawit dan Tanaman Kacangan

Mega Surya UD > Blog > Blog > Relasi Harga Sawit dan Tanaman Kacangan

Harga komoditas kelapa sawit adakalanya melambung tinggi. Booming pada salah-satu komoditas toprank ini terkadang juga bisa memicu harga tanaman kacangan, lantas apa saja penyebab harga kedua jenis tanaman berbeda ini bisa saling terkait?.

Tanaman kacangan banyak dipakai sebagai media penutup tanah untuk membantu meningkatkan kesuburan tanah, salah-satunya untuk lahan kelapa sawit. Jenis tanaman kacang-kacangan yang dipilih untuk keperluan penyuburan tanah ini juga bermacam-macam, yang paling banyak diminati adalah jenis PJ yang diimpor dari Thailand. Selain untuk perkebunan kelapa sawit, jenis kacangan PJ ini juga diminati perkebunan seperti Musim Mas Group dan Wilmar Group.

PJ atau Pueraria Javanica merupakan salah-satu tanaman kacang-kacangan yang ditanam pada sela-sela pohon sawit untuk meningkatkan kesuburan tanah, selain PJ, ada juga jenis Calopogonium Caeruleum (CC), Mucuna Bracteata (MB), Calopogonium Mucunoides (CM), Mucuna Cochichinensis (MC), dan Centrosema Pubescens (CP). Dari semua jenis tanaman pendukung ini, tingkat kesuksesan dan fungsi tentunya berbeda-beda, mulai dari persentase fiksasi nitrogen, konservasi tanah, persentasi penekanan pertumbuhan gulma hingga efek pencegahan erosi dan aerasi tanah. Dari semua jenis tanaman kacangan diatas juga, PJ merupakan jenis kacangan yang paling banyak diminati karena memiliki usia lebih lama, dimana bisa mencapai hingga dua tahun. PJ tidak bisa dibudidayaan di perkebunan Indonesia, padahal 80% perusahaan sawit di Kalimantan lebih suka memakai PJ.

Seiring dengan naiknya harga pada komoditas sawit, harga benih kancangan juga akan ikut melambung, disamping karena faktor ketersediaan, faktor permintaan juga cenderung ikut melonjak. Seyogyanya semakin luas lahan yang diperuntukan untuk kelapa sawit, jumlah bibit kacangan juga sudah pasti makin banyak diperlukan untuk mengimbangi masalah ini.

Selain kelapa sawit, tanaman kacang-kacangan juga bisa digunakan untuk perkebunan kakao dan karet, termasuk areal bekas pertambangan, sedangkan untuk perkebunan jenis lain masih belum banyak permintaan saat ini walaupun cukup signifikan secara perlahan permintaan terus naik dari hari ke hari.
Tanaman kacang-kacangan diminati karena mampu memperbaiki aerasi dan konservasi tanah, termasuk menekan pertumbuhan gulma dan mengikat nitrogen dari udara.

Sumber: https://industri.kontan.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *